Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Bentuk celurit (arek)

Minggu, 29 Oktober 2017
Oleh: Aryo Gendeng
Celurit sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat  Madura, orang Madura terkenal karena celuritnya. Celurit adalah senjata orang Madura untuk menjaga diri dari bahaya, seperti ular, binatang buas, maling, dan rampok. Celurit juga dijadilakan alat pemotong rumput untuk pakan sapi. Madura menjadikan celurit sebagai senjata khas, bahkan orang luar Madura pun tau bahwa clurit itu senjata khasnya orang Madura. Celurit berasal dari pak sakera yang menjadikan sajam arek sebagai alat untuk melawan penjajah belanda, sehingga sampai sekarang celurit dijadikan senjata untuk mempertahankan kebenaran.

Ada daerah tertentu yang memiliki tradisi nyikep clurit, dan ada daerah-daerah tertentu yang tidak menjadikan tadisi nyikep celurit. Nyikep clurit ialah membawa celurit kapan pun dan di mana pun sebagai senjata untuk menjaga diri. Di Bangkalan bagian selatan lebih jelasnya desa Rabesen memiliki budaya nyikep celurit. Bagi masyarakat desa Rabesen nyikep celurit ialah suatu hal yang biasa dan tidak usah, bahkan bila ada  warga yang tidak membawa celurit dianggap sombong. Berbeda dengan desaku atau bisa disebut desa Kraton yang tidak memiliki budaya seperti itu, bahkan bila ada salah satu warga yang membawa celurit. Maka dianggap sombong, karena dekat dengan kota.

Ada beberapa macam bentuk celurit yakni, are’ biasa, bulu ajemgel tonggel dua’gel tello’. Nama dan bentuk celurit yang ada di Bangkalan sedikit sama seperti di Sampang. Adapun yang pertama celurit biasa yang bentuknya lebih kecil dari clurit bulu ajam. Masih belum diketahui maknanya. Namun celurit ini memiliki banyak guna dalam kehidupan masyarak Madura yaitu sebagai alat mencari pakan sapi. Kedua celurit bulu ajam bentuknya seperti ekor ayam meiliki arti seorang kesatria harus seperti ayam, tidak pernah menyerah dalam pertarung atau jangan menyerah sampai mati dalam mempertahankan kebenarannya. Ketiga ialah gel tongGal tong ialah berbentuk sama seperti celurit biasanya. Namun celurit gel tong ini ujungnya lebih melengkung ke bawah dan emiliki makna bahwa seorang kesatria harus selalu merendahkan diri dan selalu sopan seperti celurit yang ujungnya menunduk kebawah. Keempat ialah gel dua’Gel dua’ bentuknya sama dengan celurit gal tong. Namun gal dua’ ujungnya tidak melengkunng ke bawah melainkan menghadap ke depan memiliki makna bahwa seorang kesatria itu harus memiliki pandangan kedepan serta setiap tindakannya harus dikaitkan ke masa depan sebagaimana bentuk ujung celuritnya yang menghadap ke depan. Sedangkan yang kelima ialah gal tello’, yang bentuknya agak lurus, namu sedikit melengkung memiliki makna seorang kesatria harus berada di jalan yang lurus, tidak neko-neko.

4 komentar:

  1. Kebiasaan nyekep ini kan udah menjadi hal yg biasa dilakukan oleh masyarakan madura, yang ingin saya pertanyakan, jika dengan makna celurit yg sedemikian rupa, apakah benar sifat pemegang nya sesuai dengan makna celuritnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makna celurit sudah dipaparkan ditulisan saudara saya diatas, maknanya pun juga akan berbeda-beda sesuai dengan macam macam celurit yang disebutkan. Tinggal pemegangnya mau menempatkan sifat celurit yang mana. Dan seharusnya pemegang celurit harus memahmi filosofi dari macam-macam celurit yang sudah disebutkan.

      Hapus
    2. Seharusnya pemegangnya harus sesuai dengan filosofi daripada hasil tulisan yang sudah dipaparkan oleh si-penulis

      Hapus
    3. sudah sampai mana sih, observsinya penulis bentuk celurit itu?
      kok ce' beraniny menulis tentang bentuk dan filosofi celurit? saya ingin bertemu dengan penulisnya itu. barangkli dengan dialog saya bisa mendengarkan narasi tentang observasi penulis tentang hal tersebut

      Hapus

Silahkan kolom komentar diisi