Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Puisi-puisi Moch. Didi Kurniawan II

Sabtu, 24 Maret 2018
Oleh: Moch. Didi Kurniawan
Aktivis Seni: Tiater Desah

Melukis Ibu 
Dari wajah hingga celana,
lebat pohon di atas mata
dan bunga di bibirmu sedikit terbuka.

Aku suka melukismu,di tanah
dan segala yang ada di halaman rumah.

Suatu saat, seseorang datang dan bertanya
“jika itu Ibu, dimana rahimnya?”

Lalu tanpa ada lagi kata,
di atas perutmu kususun beberapa bata.
Bangkalan, 2017

Lelaki Kecil
Tiada yang tahu bermula dari mana,
lelaki kecil menebang pohon di depan jendela rumahnya.
“mengapa kau menebang pohon itu?” tanyaku,
“pohon ini menghambat jendelaku tumbuh”, jawabnya.

Tiada yang tahu dimulakan apa,
lelaki kecil menghancurkan jendela rumahnya.
Dengan pertanyaan sama, lalu ia menjawab
jika ada doa yang akan tumbuh darinya.
Bangkalan, 2017

Ponsel 
Bolehkan aku memanggilmu kampung halaman,
jika besar senyum dan laparku berpulang padamu?

Bisakah kau kupanggil kekasih,
bila tangis dan jemariku selalu digenggam tubuhmu?
Bangkalan, 2017

2 komentar:

  1. Selalu sehat ,Mas Didi. Selalu berkarya, ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimaksih Mas sudah berkunjung ke Media Pancawarna.
      Mas Timur Budi Raja Jos.
      Kalau Mas sudi menuangkan Ide-ide, sungguh kami berteimaksih.

      Hapus

Silahkan kolom komentar diisi