Pernahkah kau mendengar kisah Tanca?
Samar-samar pengetahuanku
tentangnya. Ada apa?
Menurutmu, apa artinya seorang
Tanca di hadapan Trowulan?
Tak ada arti apa-apa, dia cuma
seorang Rakrian. Tentu, semua kawula kan berkata
begitu, membenarkan.
Oh ya, bukankah dia adalah
kesayangan Jayanegara, Sang Maharaja?
Ya, itu berawal dari kisah penyembuhan
penyakit misterius Sang Dara.
Tentang Tanca, belum kau jawab
pertanyaanku tadi?
Dia tabib terpandai di seluruh
negeri. Seluruh penyakit dapat dia obati. Itu telah kuketahui!
Satu lagi, baginya racun adalah
kekasih hati. Hah, racun?
Itu monster turun temurun, penyebab hidup berhenti mengalun. Tak mempan padanya, walau muncul bejibun. Selanjutnya?
Naas baginya, dia mencintai
kekasih para dewa, diam-diam mengagumi dan memuja Sang Dara, sehingga akhirnya diketahui Maharaja. Dihadiahilah padanya sumpah serapah hina dina. Sungguh naas! Iya, dan
luka itu menimbulkan bekas. Pembalasan
kan dia retas, karena dendam menuntut balas.
Bukankah pada akhirnya para
Rakrian berhasil ditebas?
Itu persoalan lain, urusan Tanca bukan main-main. Dia ikut sang kakanda Kuti, kan?
Iya, dan sejarah menulisnya
sebagai pemberontakan. Mereka menyebutnya sebagai
perlawanan. Lalu, bagaimana dengan Sang Puteri kiriman khayangan, yang selalu ada dalam bayangan?
Bagaskara manjer kawuryan! Itulah kirimannya untuk para pangeran dan disampaikan dengan gaya telik sandi dari kegelapan.
Apa maksudnya? Bahwasanya ada terang yang kan bercahaya, selalulah berjaga-jaga.
Dia mengkhianati Kuti?
Tidak! Dia sedang melindungi Sang Dewi, pujaan hati. Istana dan
seisinya boleh hancur binasa oleh Kuti, tapi Sang Dewi harus tetap berseri.
Lho, bagaimana dengan dirinya
sendiri? Bukankah pada akhirnya Kuti
menolak berserah diri, kala tumbang
panji-panji?
Jayanegara punya penyakit,
sekarat hampir mati. Tak ada satupun tabib yang mampu
obati.
Bagaimana mereka bisa percaya
padanya, adiknya Kuti? Dia disuruh meminum ramuannya
sendiri. Dilihat dia tak mati, maka obatnya bisa dipercayai.
Apa kandungan dari ramuannya?
Racun! Racun semuanya.
Racun yang membantunya
membalaskan dendamnya? Racun, ya. Luar biasa! Monster
turun temurun justru jadi media, memenuhi asa. Berbagi dan bersisianlah bersama racun, senantiasa. Belajarlah dari Tanca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kolom komentar diisi