Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Tanca, Kekasih Racun

Sabtu, 24 Maret 2018

Oleh: Mahapatih Dika Farisy
Mahapatih Organisasi Bargantara

Pernahkah kau mendengar kisah Tanca?

Samar-samar pengetahuanku tentangnya. Ada apa?

Menurutmu, apa artinya seorang Tanca di hadapan Trowulan?

Tak ada arti apa-apa, dia cuma seorang Rakrian. Tentu, semua kawula kan berkata begitu, membenarkan.

Oh ya, bukankah dia adalah kesayangan Jayanegara, Sang Maharaja?

Ya, itu berawal dari kisah penyembuhan penyakit misterius Sang Dara.

Tentang Tanca, belum kau jawab pertanyaanku tadi?

Dia tabib terpandai di seluruh negeri. Seluruh penyakit dapat dia obati. Itu telah kuketahui!

Satu lagi, baginya racun adalah kekasih hati. Hah, racun?

Itu monster turun temurun, penyebab hidup berhenti mengalun. Tak mempan padanya, walau muncul bejibun. Selanjutnya?

Naas baginya, dia mencintai kekasih para dewa, diam-diam mengagumi dan memuja Sang Dara, sehingga akhirnya diketahui Maharaja. Dihadiahilah padanya sumpah serapah hina dina. Sungguh naas! Iya, dan luka itu menimbulkan bekas. Pembalasan kan dia retas, karena dendam menuntut balas.

Bukankah pada akhirnya para Rakrian berhasil ditebas?

Itu persoalan lain, urusan Tanca bukan main-main. Dia ikut sang kakanda Kuti, kan?

Iya, dan sejarah menulisnya sebagai pemberontakan. Mereka menyebutnya sebagai perlawanan. Lalu, bagaimana dengan Sang Puteri kiriman khayangan, yang selalu ada dalam bayangan?
Bagaskara manjer kawuryan! Itulah kirimannya untuk para pangeran dan disampaikan dengan gaya telik sandi dari kegelapan.

Apa maksudnya? Bahwasanya ada terang yang kan bercahaya, selalulah berjaga-jaga.
Dia mengkhianati Kuti?

Tidak! Dia sedang melindungi Sang Dewi, pujaan hati. Istana dan seisinya boleh hancur binasa oleh Kuti, tapi Sang Dewi harus tetap berseri.

Lho, bagaimana dengan dirinya sendiri? Bukankah pada akhirnya Kuti menolak berserah diri, kala tumbang panji-panji?

Jayanegara punya penyakit, sekarat hampir mati. Tak ada satupun tabib yang mampu obati.
Bagaimana mereka bisa percaya padanya, adiknya Kuti? Dia disuruh meminum ramuannya sendiri. Dilihat dia tak mati, maka obatnya bisa dipercayai.

Apa kandungan dari ramuannya?

Racun! Racun semuanya.

Racun yang membantunya membalaskan dendamnya? Racun, ya. Luar biasa! Monster turun temurun justru jadi media, memenuhi asa. Berbagi dan bersisianlah bersama racun, senantiasa. Belajarlah dari Tanca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kolom komentar diisi