Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Aktivis Sastra, Deni Puja Pranata Raih Anugerah Litera 2019

Selasa, 26 November 2019


Sastrawan Indonesia Deni Puja Pranata asal kelahiran Sumenep, Madura meraih Penghargaan Litera 2019. Penghargaan diserahkan oleh Pimpinan Redaksi Portal Sastra Letera, Ahmadun Yosi Herfanda pada puncak acara di Resto Kampung Anggrek, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Ahad (17/11) sore (Irwan Kelana, https://www.republika.co.id/, di unduh sabtu 23 November 2019).

Penghargaan Litera 2019 tersebut dimeriahkan dengan acara pembacaan puisi dan bincang-bincang sastra yang bertajuk “Sastra Pasca Koran” dengan menghadirkan narasumber berkalibel, seperti Putu Fajar Arcana (redaktur budaya koran Kompas), Iwank Kurniawan (redaktur budaya koran Tempo), dan dimoderatori Mustafa Ismail sebagai redaktur budaya koran Tempo.

Kegiatan tahunan seperti puisi dan cerpen yang diselenggarakan oleh portal sastra litera.co.id dapat dukungan Djarum Foundation dimaksudkan sebagai apresiasi terhadap penulis. Puisi dan cerpen itu dipilih dari karya-karya yang dimuat di portal sastra Litera selama setahun, sebagai apresiasi terhadap penulis yang mempublikasikan karya di internet (Irwan Kelana, https://www.republika.co.id/, di unduh sabtu 23 November 2019).

Anugerah puisi terbaik juga dapat sambutan dari Pimpinan Redaksi litera.co.id. Ahmadun Yosi Herfanda (AYH) selaku pimpinan redaksi litera.co.id mengatakan bahwa Anugerah Sastra Litera 2019 ini menghasilkan 16 Nomine dengan rincian 14 puisi dari 8 penyair dan 8 cerpen dari 8 cerpenis (redaksi, https://www.litera.co.id/, di unduh 21 November 2019).

Terpilihnya sastrawan Deni Pejua Pranata sebagai pemenang karya puisi terbaik dalam kategori puisi 2019 ini juga diungkapan oleh pimpinan redaksi litera.co.id dalam sambutannya dan dipilih sebagai judul buku antologi puisi dan cerpen.

Pada anugerah sastra tahun 2019 ini dipilih satu puisi terbaik dan satu cerpen. Terpilih sebagai karya terbaik untuk kategori puisi adalah “Bukit Kapur” (karya Deni Puja Pranata), dan kategori cerpen terbaik adalah “Reruntuhan Ketujuh” (karya Afryantho Keyn). Kedua judul tersebut kemudian dipilih sebagai judul buku antologi pusi dan cerpen pilihan litera 2019 Reruntuhan di Bukit Kapur (redaksi, https://www.litera.co.id/, di unduh 21 November 2019).

Pemenang Deni Puja Pranata seorang penyair yang juga memangku Pimpinan Redaksi https://jurnalfaktual.id/ dengan sabda puisinya yang memukau para juri-juri tersebut disebabkan karena puisi “Bukit Kapur” dinilai dapat memberikan kesegaran warna baru yang orisinal.

Sebagaimana ditulis oleh Khoirul Anwar, Mata Madura; Puisi “Bukit Kapur” dinilai sebagai puisi yang memberikan warna baru dan kesegaran karya. Sebab, karya Deni ini, dianggap lebih segar dan menarik, ia mencoba mengangkat sesuatu yang tidak terlalu biasa. Bukit Kapur terasa orisinal dari sisi gagasan, diungkapkan dengan penguasaan yang terbaik kadang subversive dan sangat mendalam (Khirul Anwar, https://matamaduranews.com/ di unduh 24 November 2019).

Setelah pengumuman pemenang puisi dan cerpen terbaik tersebut baru ditandai dengan peluncuran buku antologi puisi dan cerpen terbaik pilihan Litera yang berjudul ‘Reruntuhan di Bukit Kapur’. Setiap pemenang dapat buku antologi puisi dan cerpen penghargaan anugerah sastra Litera 2019.

Adapun Nomine Anugrah Sastra Litera 2019 sebagai berikut:
Kategori Puisi

1.        Belajar Menanam Padi (Budi Setiawan)
2.        Sebuah Kota yang Kehilangan Manusia (Budi Setiawan)
3.        Rigen (Budi Setiawan)
4.        Aksara yang Memanjat Ayat (Deni Puja Pranata)
5.        Bukit Kapur (Deni Puja Pranata)
6.        Segalanya Telah Menjadi Asing (Eddy Pranata PNP)
7.        Lilin yang Menyala (Eddy Pranata PNP)
8.        Bukan Pulang (Gustu Sasih)
9.        Dari Tengah Bentrok Tafsir (Gustu Sasih)
10.    Di Stasiun Kediri (Laras Sekar Seruni)
11.    Di Halmahera Hujan Turun Berkejaran (Nuruman N Bayan)
12.    Rohingya (Pilo Poly)
13.    Mei di Pertengahan Lorong (Pilo Poly)
14.    Harga Untuk Siang (Surya Gemilang)
  Kategori Cerpen
1.      Reruntuhan Ketujuh (Afryantho Keyn)
2.      Kemarau (Arian Pangestu)
3.      Sorban (Humam S Chudori)
4.      Dari Ceruk Cangkir Ke Lekuk Bibir (Imam Sembada)
5.      Ibu yang Tertinggal di Balik Karangan (Kevin Alfiarizky)
6.      Rahasia yang Tersimpan dalam Benda-benda Dibawah oleh Angin (Lamia Putri Damayanti)
7.      Jalan buntu (Ruly R)
8.      Patung (Tjahjono Widarmanto)
Kategori Terbaik dan Pemenang Anugrah Sastra Litera adalah
Bukit Kapur karya Deni Puja Pranata (puisi terbaik)
Reruntuhan Ketujuh karya Afryantho Keyn (cerpen terbaik) (MP). (Sumberhttps://www.litera.co.id/). (red pelaksana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kolom komentar diisi