Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Esensi Wanita yang di Manipulasi

Jumat, 30 Maret 2018
Oleh: Gus Ron
Pekerjaan: Menjemput Sarjani Yang Sholehah

Tidak salah, jika udara yang dihirup wanita adalah udara cinta. Apalagi ketika melihat wanita sedang menanam padi di sawah, dan masih terlihat cantik alami menambahkan pesona alam. Mengapa begitu? Karena angin yang menerpa wanita adalah angin cinta dibawa kealamian.

Senyum yang mengembang di bibir wanita merupakan senyum cinta. Wanita adalah segalanya bagi kaum adam. Duhai wanita! Aku ingin mencintaimu dengan penuh kemuliaan, tidak seperti seorang sapardi yang sederhana atau bahkan Saut Sitomorang yang membabi buta.

Wanita lebih hebat dari laki-laki. Bagaimana tidak? Jika kalian para lelaki memberi apapun kepada wanita, ia akan membuatnya lebih besar. Kau beri ia setetes mani, ia akan memberimu bayi. Kau beri ia bangunan, ia akan memberimu rumah tangga. Jika kau memberikan senyuman, dia akan memberikan hatinya. Mari kita sama-sama membayangkan dunia ini jika tanpa wanita. Na'udzubillah sudah cukup. Sungguh begitu mempesona wanita-wanita zaman dulu, tentu bukan yang sekarang.

Wanita saat ini sudah mengalami perubahan yang bisa dibilang cukup manipul. Ia hidup penuh dengan menipulatif dalam nampilankan paras mukanya. Wanita saat ini tendensi atau relatif tidak berani lagi menampilkan apa adanya, yang selanjutnya tidak lagi asli bagi kaum adam (seperti saya misalnya) dalam menilai kecantikan eksotis paras wanita itu sendiri. Kita sungguh sulit membedakan antara wanita cantik  dengan kelamian dengan yang tidak.

Bagaimanapun caranya menipulasi pada bentuk wanita dengan cara alternatif gincu tubuh sebagai upaya untuk mempercantik dirinya, sudahlah tidaklagi asli.  Itu semua menurut saya mengindikasikan adanya sikap atau tindakan yang bohong terhadap dirinya dan kaum adam khususnya.

Aku berharap wanita boleh berdandan, akan tetapi apakah dapat dibenarkan berdandan dengan sefulgarnya, kemudian ia bisa membuat data tubuh yang sungguh keliru dari kenyataan esensinya terhadap diri dan  terutam lawan hasratnya, adam sebagai pemuas nafsu? Tentu saja ini tidak dapat dibenarkan. Ia kesana dan kesini untuk memperlihatkan keelokan, yang sebenarnya hanya untuk berbohong terhadap banyak orang-orang yang melihatnya. Namun perlu diingat, bahwa tidak semua wanita bertindak demikian, setidaknya ada beberapa yang tidak.

Sekarang, pertanyaannya "Sampai kapan kalian akan menampakkan topeng terhadap kaum adam?" Maka jangan heran kalo misalnya pacar kalian, atau katakanlah pasangan kalian tiba-tiba sudah tidak mau lagi untuk melanjutkan ikatan yang sudah berjalan (Pacar atau tunangan misalnya), jika memang demikian adanya, maka jawaban yang tepat adalah "Sebab pasangan kalian sudah tahu, bahwa kalian sudah menipulasi pasangan kalian sendiri dari awal", bukankan kebohongan adalah awal dari kehancuran? Pasangan sendiri kok ditipu, apalagi orang lain sob ? Kalo hidupnya tidak mau jujur ya ada baiknya MATI saja biar tidak banyak dosa.

Aku orang polos, jadi tulisan saya harus polos. Biar kalian juga tahu bahwa saya polos!

Aku hanya berbicara data mata! Untuk berbicara jujur. 

Maaf, jika diatas aku sebut sarjani bukan sarjana!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kolom komentar diisi