Oleh: Gus Ron
Pekerjaan:
Menjemput Sarjani Yang Sholehah
Tidak salah, jika udara yang dihirup wanita
adalah udara cinta. Apalagi ketika melihat wanita sedang menanam padi di sawah, dan masih
terlihat cantik alami menambahkan pesona alam. Mengapa begitu? Karena angin
yang menerpa wanita adalah angin cinta dibawa kealamian.
Senyum yang mengembang di bibir wanita merupakan
senyum cinta. Wanita adalah segalanya bagi kaum adam. Duhai wanita! Aku ingin
mencintaimu dengan penuh kemuliaan, tidak seperti seorang sapardi yang
sederhana atau bahkan Saut Sitomorang yang membabi buta.
Wanita lebih hebat dari laki-laki. Bagaimana
tidak? Jika kalian para lelaki memberi apapun kepada wanita, ia akan membuatnya
lebih besar. Kau beri ia setetes mani, ia akan memberimu bayi. Kau beri ia
bangunan, ia akan memberimu rumah tangga. Jika kau memberikan senyuman, dia
akan memberikan hatinya. Mari kita sama-sama membayangkan dunia ini jika tanpa
wanita. Na'udzubillah sudah cukup. Sungguh begitu mempesona wanita-wanita zaman
dulu, tentu bukan yang sekarang.
Wanita saat ini sudah mengalami perubahan
yang bisa dibilang cukup manipul. Ia hidup penuh dengan menipulatif dalam nampilankan
paras mukanya. Wanita saat ini tendensi atau relatif tidak berani lagi
menampilkan apa adanya, yang selanjutnya tidak lagi asli bagi kaum adam
(seperti saya misalnya) dalam menilai kecantikan eksotis paras wanita itu
sendiri. Kita sungguh sulit membedakan antara wanita cantik dengan kelamian dengan yang tidak.
Bagaimanapun caranya menipulasi pada bentuk wanita
dengan cara alternatif gincu tubuh sebagai upaya untuk mempercantik dirinya,
sudahlah tidaklagi asli. Itu semua menurut
saya mengindikasikan adanya sikap atau tindakan yang bohong terhadap dirinya
dan kaum adam khususnya.
Aku berharap wanita boleh berdandan, akan
tetapi apakah dapat dibenarkan berdandan dengan sefulgarnya, kemudian ia bisa
membuat data tubuh yang sungguh keliru dari kenyataan esensinya terhadap diri
dan terutam lawan hasratnya, adam sebagai
pemuas nafsu? Tentu saja ini tidak dapat dibenarkan. Ia kesana dan kesini untuk
memperlihatkan keelokan, yang sebenarnya hanya untuk berbohong terhadap banyak
orang-orang yang melihatnya. Namun perlu diingat, bahwa tidak semua wanita
bertindak demikian, setidaknya ada beberapa yang tidak.
Sekarang, pertanyaannya "Sampai kapan kalian
akan menampakkan topeng terhadap kaum adam?" Maka jangan heran kalo
misalnya pacar kalian, atau katakanlah pasangan kalian tiba-tiba sudah tidak
mau lagi untuk melanjutkan ikatan yang sudah berjalan (Pacar atau tunangan
misalnya), jika memang demikian adanya, maka jawaban yang tepat adalah "Sebab
pasangan kalian sudah tahu, bahwa kalian sudah menipulasi pasangan kalian
sendiri dari awal", bukankan kebohongan adalah awal dari kehancuran?
Pasangan sendiri kok ditipu, apalagi orang lain sob ? Kalo hidupnya tidak mau
jujur ya ada baiknya MATI saja biar tidak banyak dosa.
Aku orang polos, jadi tulisan saya harus
polos. Biar kalian juga tahu bahwa saya polos!
Aku hanya berbicara data mata! Untuk
berbicara jujur.
Maaf, jika diatas aku sebut sarjani bukan sarjana!
Maaf, jika diatas aku sebut sarjani bukan sarjana!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kolom komentar diisi