Oleh: Faidi Ansori
“Selama masih ada kawan tanding, aku akan tetap
bertanding sampai tidak lagi ada lawan”
(Cak Ansori, Mahasiswa Non-Blok)
Setiap
tahun kampus selalu berganti jabatan, mulai dari Presma, Gubernur, Bupati, DPM,
MKM, UKM, dan lin-lain. Namun sayang seribu kali sayang aku tidak ada dibagian
lembaga itu, mulai sejak Mahasiswa baru sampai sekarang, hanya saja aku bisa
melihat dengan teliti bahwa semua itu dibangun dengan kekuatan masa dan Stratag
yang sistematis.
Perubahan
struktural mulai dari atas sampai kebawah tidak lagi dinamis dan mulus, sebab
setiap pergantian pengurus janjipun tak sama dan pengurus didalampun berbeda
setiap tahunnya. Inilah yang membuat kondisi disetiap kampus tidak seperti yang
diharapkan oleh visi dan misi kampusnya. Kepentingan kelompok organisasi dan
fanatisme gerombolan yang membuat eksistensi kampus menjadi memburuk. Praktek
politik demokrasi yang diharapakan Pancasila bukan lagi dijadikan pandangan
masa kini dan masadepan yang mapan. Namun hanya sebatas eksistensi ada
dikedudukan jabatan, toh tidak semua seperti itu adanya tapi kenyataan yang tak
waras begitu sangat banyak dalam praktek politik kampus dimasa kini.
*****
Pragraf
pertama dan kedua memang bukan mengangkat maksud sebenarnya seperti
pengangkatan tema diatas. Tetapi dapat dipastikan akan dapat memenuhi syarat
lahirnya Presma, Gubernur, Bupati, DPM, MKM, dan lain-lain karena peran politik
adanya, walau hasil musyawarah boleh dikatakan didaulat oleh latar belakang
hasil kelompok sendiri. Mau tidak mau kita harus mengikuti jalan politik, biar
kita mampu mengerti apa yang dimaksudkan salahsatu Trisakti bangsa kita, yaitu
berdaulat dibidang politik, bukan didaulat atas kekuatan masa dan masing-masing
golongan.
*****
Cak?
salam kenal. Namaku Krisna, aku Mahasiswa yang gak terlalu aktif dikampus
karena semesterku tak memungkinkan untuk aktif. Cak, aku suka berpolitik bahkan
akulah salahsatu tim sukses ketika pesta demokrasi difakultas disetiap tahun
ada, dan Al-hamdulillah ketika aku bermain politik praktis dikampus Tronojoyo,
temenku bisa terpilih menjadi gubernur, keren kan? tapi gak usah cemburu dan
salah faham dulu padaku karena aku ikut-ikutan berpolitik. Politikku adalah
kerjasama dan bersama-sama dengan yang lain, jadi jelas kan. Kalian harus
mengerti bahwa aku ini anak yang didik untuk berpolitik dengan siapapun.
*****
Cak,
sekarang sudah sangat dekat praktek pesta demokrasi dikampus kita (UTM). Kalau
boleh aku menanyakan sesuatu padamu soal pesta demokrasi dikampus kita dalam
waktu dekat ini, apakah kamu bisa menjawab pertanyaanku tentang politik praktis
yang akan aku pertanyakan? Kalau tidak bisa gak usah dipaksakan menjawab,
karena ketidakmauanmu menjawab aku sudah mengerti. Begini saja cak, karena
pesta demokrasi sudah dekat, maka pertama pertanyaaanku, mau gak kamu
mencalonkan Presma, Gubernur, dan Bupati, DPM, dan MKM dikampus tercinta kita?
Kalau memang mau apa yang akan kamu lakukan terhadap semua Mahasiswa dan kampus
ini? Tolong dijawab dengan jujur. Yang kedua, kalau kamu mencalonkan, siapa
saja yang mendukungmu, apa hanya masamu yang disuruh mendukungmu ataukah dirimu
menyuruh orang lain yang mendukung untuk kemenangan? Yang ketiga siapa yang
menyuruhmu untuk maju? Kalau memang semua elemen latar belakang Mahasiswa mau
dengan kedatanganmu sebagai calon, maka aku mau berguru padamu, karena aku
memang mencari sosok seperti itu. Namun jika itu hanya kemauan ruang kolompokmu
dengan melihat kualitasmu sebagai manusia kelompok, maka aku tidak mau
berpolitik. Hahahahaha, maaf aku terlalu formal dan serius mempertanyakan soal
itu, ya begitulah sebab aku anak didikan politik. Semua pertanyaanku bukun
untuk merusak kedaanmu tetapi setidak-tidaknya kamu tidak dirusak oleh dirimu
sendiri lalu merusak ruang sosial, bahkan sampai padaku. Waduh-waduh kenapa
malah aku memberikan soal-soal itu padamu cak, maaf ya? Aku tidak bermaksud
menyoalmu dengan serius. Tapi setidaknya unek-unekku tercapai untuk calon ketua
baru ditahun 2017 ini.
*****
Sekarang
bagian untuk para Mahasiswa yang sudah terbiasa setiap tahunnya ikut agenda
politik atau yang sangat alergi pada praktek politik dikampus dan dinegara ini,
maka hidangan ini spesial untuk kalian. Cak? perkenalkan namaku Krisna. Jujur
aku suka dengan pesta demokrasi dikampus sebab dengan itu aku bisa membius
Mahasisawa awam dengan taktik strategiku yang licik untuk kemengangan calon
yang diusung olehku. Namun jangan salah faham juga dengan pemahamanku yang
terlihat gak etis bagimu, tetapi bagiku etis dan kamu tidak akan dapat mengerti
sebelum kamu berlajar berpolitik padaku. Lihatlah ketika aku bermain otak
dengan lawan politik, bukankah ini estitika yang keren dalam kehidupan kepala
manusia, tapi jangan terburu-buru memandangku sebagai manusia politik terus
menerus tanpa kenal batas, sebab bagiku pesta politik praktis hanya bisa hidup
sesaat, saat dibutuhkan, dan aku lebih memilih berkawan dengan semua bulu
karena semua bulu adalah keindahan yang lebih penting dan tinggi daripada hanya
merebutkan kekuasaan dengan didukung oleh domba-domba dan pembawanya adalah
pemeran politik dimuka.
Cak?
Setelah aku uraikan semua pertanyaan dan pendapatku tentang soal-soal politik
praktis dikampus, apakah kamu mau ikut serta dalam pesta politik praktis juga
dikampus? kalau kamu mau ikut, silahkan ikut, tetapi selagi aku masih dianggap
Mahasiswa olehmu dikampus ini. Maka aku titip pesan. Jangan jadikan kampus UTM
ini sebagai milikmu dan milikku. Jangan urai janji-janjimu dengan persiapan
matang diruang publik hanya sebatas umbaran kata-kata indah. Jangan angkat batu
besar kalau yang kecil tidak bisa. Jangan racun teman-temanku yang masih polos
untu kebutuhan kelompok. Namun kalau kamu bekerja bersama-sama maka boleh
kiranya kamu mengajaknya dan boleh juga aku masuk ditim suksesmu. Aku titip
semua itu padamu sebab aku bukan Mahasiswa seaktif sepertimu dan juga aku tidak
punya kepandaian untuk mempengaruhi masa untuk memilih pilihanmu. Aku hanya
bisa menulis dan berbicara seadaanya untuk kepuasan hasratku saja. Inilah
caraku bercanda denganmu, bukankah pesan ini tidak berat bagimu Cak?
*****
Kalau
suatu ketika Cak melihatku berpolitik dikampus dan Cak bertanya-tanya soal
sikapku, maka datangilah aku, aku akan memberitahukanmu tentang sikapku terkait
politik praktis yang kamu bingungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kolom komentar diisi