Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Cak, mau ikut pesta politik praktis juga tah dikampus?

Sabtu, 18 November 2017


Oleh: Faidi Ansori

“Selama masih ada kawan tanding, aku akan tetap bertanding sampai tidak lagi ada lawan”

(Cak Ansori, Mahasiswa Non-Blok)


Setiap tahun kampus selalu berganti jabatan, mulai dari Presma, Gubernur, Bupati, DPM, MKM, UKM, dan lin-lain. Namun sayang seribu kali sayang aku tidak ada dibagian lembaga itu, mulai sejak Mahasiswa baru sampai sekarang, hanya saja aku bisa melihat dengan teliti bahwa semua itu dibangun dengan kekuatan masa dan Stratag yang sistematis.


Perubahan struktural mulai dari atas sampai kebawah tidak lagi dinamis dan mulus, sebab setiap pergantian pengurus janjipun tak sama dan pengurus didalampun berbeda setiap tahunnya. Inilah yang membuat kondisi disetiap kampus tidak seperti yang diharapkan oleh visi dan misi kampusnya. Kepentingan kelompok organisasi dan fanatisme gerombolan yang membuat eksistensi kampus menjadi memburuk. Praktek politik demokrasi yang diharapakan Pancasila bukan lagi dijadikan pandangan masa kini dan masadepan yang mapan. Namun hanya sebatas eksistensi ada dikedudukan jabatan, toh tidak semua seperti itu adanya tapi kenyataan yang tak waras begitu sangat banyak dalam praktek politik kampus dimasa kini.

*****

Hidup Mahsiswa! atau Matilah Mahasiswa!


Pragraf pertama dan kedua memang bukan mengangkat maksud sebenarnya seperti pengangkatan tema diatas. Tetapi dapat dipastikan akan dapat memenuhi syarat lahirnya Presma, Gubernur, Bupati, DPM, MKM, dan lain-lain karena peran politik adanya, walau hasil musyawarah boleh dikatakan didaulat oleh latar belakang hasil kelompok sendiri. Mau tidak mau kita harus mengikuti jalan politik, biar kita mampu mengerti apa yang dimaksudkan salahsatu Trisakti bangsa kita, yaitu berdaulat dibidang politik, bukan didaulat atas kekuatan masa dan masing-masing golongan.



*****

Cak? salam kenal. Namaku Krisna, aku Mahasiswa yang gak terlalu aktif dikampus karena semesterku tak memungkinkan untuk aktif. Cak, aku suka berpolitik bahkan akulah salahsatu tim sukses ketika pesta demokrasi difakultas disetiap tahun ada, dan Al-hamdulillah ketika aku bermain politik praktis dikampus Tronojoyo, temenku bisa terpilih menjadi gubernur, keren kan? tapi gak usah cemburu dan salah faham dulu padaku karena aku ikut-ikutan berpolitik. Politikku adalah kerjasama dan bersama-sama dengan yang lain, jadi jelas kan. Kalian harus mengerti bahwa aku ini anak yang didik untuk berpolitik dengan siapapun.


*****
Cak, sekarang sudah sangat dekat praktek pesta demokrasi dikampus kita (UTM). Kalau boleh aku menanyakan sesuatu padamu soal pesta demokrasi dikampus kita dalam waktu dekat ini, apakah kamu bisa menjawab pertanyaanku tentang politik praktis yang akan aku pertanyakan? Kalau tidak bisa gak usah dipaksakan menjawab, karena ketidakmauanmu menjawab aku sudah mengerti. Begini saja cak, karena pesta demokrasi sudah dekat, maka pertama pertanyaaanku, mau gak kamu mencalonkan Presma, Gubernur, dan Bupati, DPM, dan MKM dikampus tercinta kita? Kalau memang mau apa yang akan kamu lakukan terhadap semua Mahasiswa dan kampus ini? Tolong dijawab dengan jujur. Yang kedua, kalau kamu mencalonkan, siapa saja yang mendukungmu, apa hanya masamu yang disuruh mendukungmu ataukah dirimu menyuruh orang lain yang mendukung untuk kemenangan? Yang ketiga siapa yang menyuruhmu untuk maju? Kalau memang semua elemen latar belakang Mahasiswa mau dengan kedatanganmu sebagai calon, maka aku mau berguru padamu, karena aku memang mencari sosok seperti itu. Namun jika itu hanya kemauan ruang kolompokmu dengan melihat kualitasmu sebagai manusia kelompok, maka aku tidak mau berpolitik. Hahahahaha, maaf aku terlalu formal dan serius mempertanyakan soal itu, ya begitulah sebab aku anak didikan politik. Semua pertanyaanku bukun untuk merusak kedaanmu tetapi setidak-tidaknya kamu tidak dirusak oleh dirimu sendiri lalu merusak ruang sosial, bahkan sampai padaku. Waduh-waduh kenapa malah aku memberikan soal-soal itu padamu cak, maaf ya? Aku tidak bermaksud menyoalmu dengan serius. Tapi setidaknya unek-unekku tercapai untuk calon ketua baru ditahun 2017 ini.


*****
Sekarang bagian untuk para Mahasiswa yang sudah terbiasa setiap tahunnya ikut agenda politik atau yang sangat alergi pada praktek politik dikampus dan dinegara ini, maka hidangan ini spesial untuk kalian. Cak? perkenalkan namaku Krisna. Jujur aku suka dengan pesta demokrasi dikampus sebab dengan itu aku bisa membius Mahasisawa awam dengan taktik strategiku yang licik untuk kemengangan calon yang diusung olehku. Namun jangan salah faham juga dengan pemahamanku yang terlihat gak etis bagimu, tetapi bagiku etis dan kamu tidak akan dapat mengerti sebelum kamu berlajar berpolitik padaku. Lihatlah ketika aku bermain otak dengan lawan politik, bukankah ini estitika yang keren dalam kehidupan kepala manusia, tapi jangan terburu-buru memandangku sebagai manusia politik terus menerus tanpa kenal batas, sebab bagiku pesta politik praktis hanya bisa hidup sesaat, saat dibutuhkan, dan aku lebih memilih berkawan dengan semua bulu karena semua bulu adalah keindahan yang lebih penting dan tinggi daripada hanya merebutkan kekuasaan dengan didukung oleh domba-domba dan pembawanya adalah pemeran politik dimuka.


*****

Cak? Setelah aku uraikan semua pertanyaan dan pendapatku tentang soal-soal politik praktis dikampus, apakah kamu mau ikut serta dalam pesta politik praktis juga dikampus? kalau kamu mau ikut, silahkan ikut, tetapi selagi aku masih dianggap Mahasiswa olehmu dikampus ini. Maka aku titip pesan. Jangan jadikan kampus UTM ini sebagai milikmu dan milikku. Jangan urai janji-janjimu dengan persiapan matang diruang publik hanya sebatas umbaran kata-kata indah. Jangan angkat batu besar kalau yang kecil tidak bisa. Jangan racun teman-temanku yang masih polos untu kebutuhan kelompok. Namun kalau kamu bekerja bersama-sama maka boleh kiranya kamu mengajaknya dan boleh juga aku masuk ditim suksesmu. Aku titip semua itu padamu sebab aku bukan Mahasiswa seaktif sepertimu dan juga aku tidak punya kepandaian untuk mempengaruhi masa untuk memilih pilihanmu. Aku hanya bisa menulis dan berbicara seadaanya untuk kepuasan hasratku saja. Inilah caraku bercanda denganmu, bukankah pesan ini tidak berat bagimu Cak?


*****

Kalau suatu ketika Cak melihatku berpolitik dikampus dan Cak bertanya-tanya soal sikapku, maka datangilah aku, aku akan memberitahukanmu tentang sikapku terkait politik praktis yang kamu bingungkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kolom komentar diisi