Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

PESAN PADA SEORANG KAWAN

Sabtu, 18 November 2017
Oleh: Ilham Hidayatullah
Hujan adalah fenomena alam yang tidak lepas dari kehidupan kita. Bagi setiap orang, hujan mempunyai makna yang berbeda. Orang lain lagi mendifinisikan hujan adalah menandakan kesuburan dan kemakmuran, yang lain juga mengistilahkan hujan mengingatkan pada peristiwa kelam yang perna dilewati, peristiwa dimana ia mengalami masa-masa sangat indah, bahkan tanpa ada kekecewaan diantaranya. Masa itu cuman ada canda dan tawa yang ada. Begitulah kata mereka tentang hujan.

Hujan memang sangat tepat ketika dinikmati bersama kawan-kawan, dengan diiringi nada gitar yang merdu, ada hisapan rokok, ada yang bermain gems, dan aktifitas-atifitas lainnya.

Aku ingin kamu tau kawan! Bahwa aku selalu menitipkan harapan disetiap ribuan rintik-rintik hujan. Aku ingin kita selalu percaya dan saling mengerti tanpa saling membenci. Aku ingin kita berjalan bersama menuju kesuksesan bersama.

Kawan! Mari bawa perubahan dimasa depan kelak, takut suatu hari nanti kita tidak bersama lagi. Ingatlah kawan! bagaimana dulu kita berjalan bersama pergi kuliah, meski hujan membasahi tubuh, kita tetap terus berjalan dibawah derasnya hujan. Bila ku ingat begitu indah perjuangan kita dimasa dulu menuju kelas sambil basah kuyub sampai kita tak tahu dimana perbedaan kita. Hahahahahah, tawaku menggelikan saat ingat masa lalu itu? Waktu hujan itu tanpa seorang pun yang mengenali kita, sehingga yang lain dikelas pada masa itu tidak  suka orang yang berkuyup-kuyupan diruang kuliah, tapi kefokusan kita tetap pada ruang kelas itu. Itulah perjuangan kita kawa! Meski dinginnya udara diwaktu hujan sehingga menyelinap kerelung pori-pori kulit kita, dengan sembunyi-sembunyi kita tetap melangkah dan terus melangkah untuk masa depan.

Kawan! Ku ingatkan sekali lagi, jika kelak kamu jadi seorang berpangkat tinggi (pemimpin) dan disegani dikalangan masyarakat, janganlah rakus dengan kekuasaan sikap iblis dan jangan juga kamu membuat mereka merasa kecewa akan sikapmu menjadi pemimpin, maka jadilah sosok yang adil, satu contoh misal kamu jadi seorang pengajar entah disekoah atau di kampus, jadilah pengajar yang benar-benar mengajari anak didiknya dengan tulus dan bijaksana, sehingga mereka yang didikik bisa bermesra denganmu. Jangan pula sampai kesibukanmu mengganggu aktifitas mengajarmu, sehingga anak didikmu tidak merasakan kecewa dari sikap ketidaketikan. Namun jika kamu tidak seperti yang harus dilakukan seorang pemimpin. Maka lebih baik jadilah seorang petani, sebab hasil pertanian yang diproduksi olehnya akan bermanfaat bagi diri dan keluarganya, tentu juga bagi Negara yang didudukinya. Itu saja pesanku kawan! Semoga bermanfaat.

Lebai kan? Tapi perpesan hahahahahahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kolom komentar diisi