Oleh: Juna Anggasuto S.Psi
Aktivis UKM Nanggala Universitas
Trunojoyo Madura (UTM).
Aku selalu percaya tentang hal yang
tak nampak diciptakan oleh Tuhan. Bagaimana rahasia kehidupan dari asal-muasal
terciptanya dunia, yang menjadikan langit berlapis tujuh. Apalagi hal yang
nampak seperti wajah senja, memberikan senyum dari setiap potret senda-sendu
kemerahan diwajahnya. Membayangkan hal yang tak nampakpun hati selalu
mempercayai tentang kehidupan dari Tuhan, serta memiliki atau melepas syahdu
yang sendu agar candu rindu pada senyuman menjadi hal utama. Ingin membelai
sinar senja disetiap membuka mata dan menutup mata dari dunia yang Engkau
ciptakan. Sebab kebahagian ada karena engkau ada dengan keagunganmu.
Melihat keagunganmu, apa yang bisa
kuandalkan dari setiap sisi kesempurnaan ditubuh ini, kecuali kepatuhan dengan
ketaatan. Aku ingin berkata kepada jiwa yang tenang dengan hati yang puas,
bahwa jiwa risau tak akan selamanya risau, serta jiwa yang tenang tak akan
selama menjadi tenang, sebab akan kembali kepada muasal jiwa.
Sore itu, matahari mulai memancarkan
warna begitu manja, serta pohon-pohon yang berkabut seolah memancarkan senyuman
manja bersama tarian hembusan angin.
Aku bersama kerabatku menitipkan doa
dari bukit pulau garam. Bagaimana kata yang seolah menyebut salam kepada pencipta
dan juga kepada kekasihnya, akan tetapi, aku tak ingin berfikir tentang
bagaimana balasan salam dari sang pencipta, tetapi hanya salam dari langit yang
bermanja riang menghibur hati yang gunda.
Tubuh ini mulai memotret setiap sisi
tubuh pulau garam. Meninggalkan sisa rindu yang diciptakan menjadi runtuk mata yang
tak bisa lari kemana-mana, hanya ada bakas jejak potret yang sudah usai dibuat.
Kulihat wajah matahari mulai terlelap,
dengan perlahan selimut mulai ditarik bertanda silih berganti. Seandai matahari
kugantikan wajahmu, bagaimana ya? Apakah kau akan menyukainya atau sebaliknya
dan juga apakah pemilik akan cemburu jika tergantikan oleh wajahmu. Maka
disetiap akan kuambilkan hiasan pelangi serta burung-burung dan juga
bunga-bunga mekar harum mewangi disetiap ruang kehidupan.
Apakah jika terjadi akan dirasakan
dengan lengkap seperti nama-nama yang di hias dengan sajak-sajak impian. Dari
berbagai rindu yang merunduk pada punduk serta rindu yang merindu dari
lengkingan doa khiqmat atau aku harus menyelam ke samudra jiwa dan ruhmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kolom komentar diisi