Oleh: Rochman Ali Putra
Mahasiswa: Fakultas Hukum (FH), Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
Ketua Umum Organisasi Ikatan Mahasiswa Pasuruan (IMAPAS)
Aku tertegun diantara sinar bintang
Perjalanan telah usai aku tempuh dengan penuh rintang
Di ujung jalan sana ku tersimpuh seakan telah lumpuh
Sebab, berharap akan hadirmu di malam nan bisu
Sepertipun menunggu sinar purnama Hijriah tanggal satu
Sayang!
Berapa lama lagi aku harus merindu
Rindu akan sosok polos nan lugumu.
Rindu yang begitu membius kalbu
Hingga menjalar ke seluruh ujung syaraf tubuh
Layaknya racun pelumpuh tubuhku
Sayang!
Aku tahu kedudukan pribadiku dimatamu
Sebab aku sedang berada dalam kesadaran akal dan kalbuku
Meski rindu ini sungguhpun terlalu erat membelenggu
Tapi apalah arti kecil namaku jika disandingkan dengan besar namamu.
Sayang, lihatlah !
Malam telah aku lalui dan bumipun perlahan terang tersinari
Namun sosok lugumu tak kunjung jua datang menemui
Sayang!
Begitupun engkau tahu bahwa cintaku tidak bertepi
Hanya saja aku bukan sang mentari yang menyinari tanpa balas kasih
Aku bagaikan seonggok daging yang tak akan mampu berdiri
Tanpa ada engkau menggenggam erat jemari ini
Bangkalan, 24 Juli 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kolom komentar diisi