Oleh: Nabil
Berbaring dipenghujung malam tirakat bulan.
Teriring bait kata pada lamunan anak orang di kota sebelah.
Dia santun ramah.
Angin berirama melambai- lambai disetiap tarikan nafas.
Desing bunyi layangan teringat masa lalu kala itu, bermain tak kenal waktu dan hari, kini mencoba memulai alur cerita kecil anak desa bersama sahabat kecil dari kampung sebelah.
Suguhan kopi dari ayunan tangan ibu didapur membuat kenikmatan bercumbu pada masa lalu membuat nikmat dirasa.
Kepulan asap terus berirama menemani obrolan dengan kawanku ini.
Dipenghujung tirakat bulan, manis ku ingat pahit aku rasa.
Waru, Pamekasan 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kolom komentar diisi