Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

RAHASIA DIBALIK OSPEK

Minggu, 03 Desember 2017

Oleh: Novita Nurul
Saat berbicara tentang OSPEK, tentu kalian pernah berpikir untuk apa ikut ospek? Toh itu hanya ajang balas dendam senior, begitukan menurut kalian?  Kalau  boleh bercerita tentang OSPEK di luar negeri, ternyata OSPEKnya memiliki tugas TEMA. Dari hal itu saya bertanya, OSPEK yang sudah kita alami itu temanya  apa ya? Maaf! Saya kurang paham akan hal ini, silahkan kritik saya jika ada kesalahan. Tapi tolong jangan pandang OSPEK itu sebagai suatu hal negatif, lihatlah dari sisi lainnya yang positifnya juga. Untuk melengkapi pengetahuan tentang tema OSPEK kali ini marilah kita lihat di blog ini, (http:www.zenius.net/blog/4651/ospek-penting-tujuan-manfaat-orientasi-kuliah%_e_pi_=7%2CPAGE0_1D10%2C7660909730).

Ya! Tema tentang ospek memang tidak menarik. Tapi perlu kita ketahui, atau bisa kita sebut sebagai evaluasi tentang tujuan dan manfaat yang sudah kita lalui kemarin. Saya akan menjelaskan sedikit tentang manfaat OSPEK. Sebenarnya OSPEK itu bermanfaat bagi kita. Tugas-tugas yang diberikan memang sangat berat. tetapi dengan begitu kita tahu bahwa tugas kuliah itu sama beratnya dengan Ospek. Ya bisa di bilang 3 sampai 20-an lah samanya.

Sering kita temui senior bentak-bentak Maba (mahasiswa baru) waktu OSPEK berlangsung. Dengan alasan supaya kita disiplin. Meski pun kita ketahui senior yang membentak kita itu  sudah disiplin atau tidak, yang jelas kita telah dibuat lugu olehnya. Kalau boleh bertanya. pa sih disiplin itu? Ya! Anda benar sekali. Kedisiplinan itu memang sikap patuh pada peraturan yang sudah dibuat dengan maksud bermanfaat untuk setiap orang yang terikat pada peraturan tersebut. Lalu disiplin yang bagaimana yang dimaksud oleh para senior kita itu? Kita dituntut untuk datang on time, namun saat kuliah masih banyak Maba dan senior yang datang terlambat saat kuliah aktif. Dan itu sah-sah saja. Yang penting mencari wajah dosen adalah hal utama.

Nah! Karena ini masih tentang OSPEK, maka izinkan saya untuk membahas tentang pradigmanya terlebih dahulu. Paradigma pertama kali dikenalkan oleh Karl Mark, adalah pandangan dasar tentang persoalan yang dipelajari untuk diteliti, dikaji, dan lain-lain. Sudah tau bukan apa itu paradigma? Bagaimana pandangan kalian tentang OSPEK? Apakah OSPEK bisa dikaitkan dengan paradigma? janga berfikir terlalu jauh. OSPEK itu menyenangkan. Tetapi sudah saatnnya mengunakan paradigma pada OSPEK!  Baiklah  saya akan menjelaskan sedikit tentang paradigma saya sebagai mahasiswa baru yang pernah mengikuti OSPEK. Akantetapi sebelum saya menjelaskan, izikan saya bertanya lagi kepada kalian. Apakah teman-teman sudah meneliti,mengkaji, dan lain-laian tentang apa yang terjadi di kampus kita sekarang? kalau sudah berarti 4 tepukan untuk teman-teman. Sebab paradeigma itu memang meneliti, menelaah, mengkaji. Semisal masih belum, tidak apa-apa. Dan teman-teman bisa termasuk orang yang malas peka dengan keadaan sekitar.

Jika berbicara tentang OSPEK, tentu banyak yang berpikir OSPEK itu hanya ajang balas dendam senior. Namun, saat OSPEK berlangsung itu tak sesuai dengan apa yang dipikirkan maka wajib diluruskan lias diberitahu. Perlu diketahui bahwa OSPEK itu terdapat dua hal, yaitu menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hal yang menyenangkan saat ospek yaitu, kita bisa punya teman baru dan bisa bertuang tawa dengan teman baru kita. seang hal tidak yang menyenangkan dalam OSPEK itu adalah, pada saat kita dibentak-bentak oleh KPK (komisi penegak keadilan), Komdis (komisi disiplin), dsb.

Kita tahu bahwa cara KPK atau Komdis membentak MABA dapat menyebabkan sebagian besar maba terganggu mentalnya. Akibatnya, setelah OSPEK selesai dan tanpa sengaja maba bertemu mereka (KPK atau komdis) baik dijalan, ditaman, atau dimana pun akkan membuat MABA enggan menyapanya, sebab dalam ingatan MABA itu masih terekam jelas cara KPK atau komdis membentaknya saat ospek.

Dan kita juga tahu Untuk menjadi seorang mahasiswa, kita memang dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu. Dimana “kualifikasi adalah kepekaan terhadap masalah manusia, pikiran yang kritis, lincah, terus mencari dan mengingat, hati yang hangat, penuh kompasasi, gelisah, serta memiliki semangat kerja keras yang tidak setengah setengah (Jakob Oetama, 1987:206-207)." Jadi mungkin itu salah satu tujuan ospek dilaksanakan. Maka dari itu bagi teman-teman yang tidak PEKA terhadap keadaan kampus sekarang diragukan OSPEKnya. Hem hem, ayo PEKAlah terhadap kampus kita.

Sudah dulu nostalgia tentang pengertian dan karakteristik OSPEKnya ya. Sekarang mari kita bahas suatu hal yang belum kita sadari. Ternyata selama OSPEK berlangsung ada 4 paham yang diterapkan oleh panitia. Hal ini saya sadari ketika saya berdiskusi dengan teman saya. Entah, panitia ospek  sadar atau tidak tetang 4 faham yang diberikan kepada kami itu. Dan Entah, apakah mahasiswa-mahasiswa juga sadar tau tidak tentang 4 faham itu? Kalau sudah sadar ya Alhamdulillah! Kalau belum akan saya jelaskan.

Kritik saya jika analisa saya memang salah. Sebab, saya hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Namun, jangan sanjung saya agar saya tak menyombongkan diri. Baiklah! Saya akan membahas faham-faham tersebut yang sudah diterapkan ketika ospek berlangsung, yaitu: komunisme, demokrasi, fasisme, dan hedonisme.

Baiklah! Pertama mari kita bahas tentang demokrasi, Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas (Menurut International Commission for Jurist)." contohnya, saat pemilihan ketua kelompok dsb.

Kedua mari kita bahas tentang fasisme, “Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.” Kalau pemahaman ini berkaitan dengan cara KPK yang seenaknya membentak-bentak karena kesalahan yang sedikit dari kita. Intinya ya! Menggunakan kekuasaannya sebagai komisi penegak kedisiplinanlah!

Ketiga tentang komunisme, komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekonomi dan sekularisme yang radikal (Karl Marx dan Friedrich Engels, 21 februari 1848). Melihat ideologi ini saya jadi ingat kata-kata komdis yang selalu bilang “jika ditanya siapa kita maka jawabannya adalah satu.” Trus jika ada yang melanggar aturan yang dibuat oleh KPK ataupun komdis mahasiswa baru malah banyak yang diam dan enggan membantu temannya yang dihukum. Dan hal ini tentu membuat KPK ataupun komdis akan berkata “katanya satu, mana? Temannya dihukum kalian kok gak bantu” Yah! Begitulah sedikit paham komunisme yang diterapkan.

Oh! Hampir saja saya lupa dengan paham yang terakhir yaitu paham Hedonisme, hedonis menurut Susanto dalam Wulandari (2014: 21) adalah sebagai sesuatu yang dianggap baik bila mengandung kenikmatan bagi manusia. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan. Dan Hedonisme menurut anggapan umum identik dengan hidup enak dan foya- foya tanpa memperdulikan lagi akibat- akibatnya, termasuk bencana pada masa depan. Hedonisme dalam pengertian ini akan mengancam masa depan umat manusia dan lingkungannya.

Hedonisme menggejala sebagai sikap hidup yang memuja kenikmatan dan kebahagiaan dari sisi materi saja. Kenikmatan selalu dipandang sebagai suatu yang sifatnya jasmaniah saja. Nilai jasmaniahnya sebagai nilai utama (Sudarsih, 2007:1). Yah! Intinya hedonisme itu hanya untuk kesenangan saja. Lalu apa hubungannya dengan OSPEK? Menurut saya bagi mahasiswa baru yang suka memberontak saat ospek itu karena mereka beranggapan OSPEK hanya kesenangan saja. Bahkan! Ada yang sengaja datang terlambat dan tidak membawa atribut yang disuruh panitia. Karena hal itu kesenangan tersendiri bagi mereka.

Maaf! Apabila analisa saya salah apalagi tentang paham-paham tersebut. Mungkin pembaca akan bingung saat membacanya. Yah! Mungkin saya menulis dalam keadaan ngelindur. Yang pasti Jika saya salah mohon dibenarkan, jika saya keliru mohon diperbaiki. Karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah.

Terakhir yang perlu mahasiswa ingat! Bahwa teguran memang pahit tapi mendidik hati jika diterima dengan baik. Dan pujian itu manis tapi merusak hati jika diterima dengan sombong. Mungkin, kalian akan berkata bahwa saya sok bijaklah! Terserah! Saya hanya mengingatkan saja. Ok teman-teman. Seperti ilmu yang saya dapatkan pada waktu OSPEK yakni menliti, mengkaji, menelah. Saya akan pergi dulu, lebih tepatnya saya akan mengkaji, meneliti, menelaah dulu kejadian-kejadian di kampus kita. Saya harap teman-teman juga akan begitu. Sebeb hari sekarang bukan hari kemarin, dan hari esok bukanlah hari hari sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kolom komentar diisi